Boleh dong kita bernostalgila. Zaman dulu kala ponsel gak
secanggih zaman sekarang.
Anda anda yang hidup pada zaman milenium awal pasti familiar
sama ponsel nokia 3310 yang sijuluki ponsel sejuta umat atau siemenn A55 dll.
BIarpun fiturnya gak sencanggih ponsel sekarang,
tapi hp jadul mempunya kelebihan dan keunikan tersendiri
Apa saja memangnya fitur fitur ponsel dari masa lalu yang
dirindukan? Berikut beberapa di antaranya.
1. Logo Operator
Ponsel jadul masih warnanya hitam putih alias monokrom. Karena
keterbatasan itu kadang menghadirkan
keasyikan tersendiri dan malah memunculkan kreativitas.
Misalnya pada bagian menu utama ponsel. Biasanya, tulisan yang keliatan Cuma logo operator.
Untuk mempercantik penampilan, logo operator ini bisa diganti dengan gambar atau tulisan. Desainnya pun bermacam-macam dan bisa dipilih sesuai keinginan.
Tampaknya sederhana saja dibanding kustomisasi layar yang sangat beragam pada ponsel zaman sekarang. Namun kala itu sudah menimbulkan hiburan tersendiri.
Misalnya pada bagian menu utama ponsel. Biasanya, tulisan yang keliatan Cuma logo operator.
Untuk mempercantik penampilan, logo operator ini bisa diganti dengan gambar atau tulisan. Desainnya pun bermacam-macam dan bisa dipilih sesuai keinginan.
Tampaknya sederhana saja dibanding kustomisasi layar yang sangat beragam pada ponsel zaman sekarang. Namun kala itu sudah menimbulkan hiburan tersendiri.
2. Casing Ponsel Bisa Diganti
Ponsel masa lalu teknologi software dan hardwarenya masih terbatas sehingga tidak banyak yang bisa diunggulkan. Nah, salah satu cara produsen untuk menghadirkan diferensiasi adalah dengan casing ponsel yang bisa diganti.
Produsen yang giat menawarkan ponsel dengan casing bisa diganti tampaknya adalah Nokia. Siemens, produsen ponsel yang kini bangkrut, juga beberapa kali merilis handset serupa.
Malah, Nokia pernah punya ide kreatif. Yakni merilis ponsel di mana casingnya bisa dimasuki kertas yang didesain sesuai dengan keinginan penggunanya.
Memang saat ini, beberapa smartphone juga bisa diganti casingnya. Namun gaung fitur tersebut tidak lagi seheboh zaman dahulu.
Produsen yang giat menawarkan ponsel dengan casing bisa diganti tampaknya adalah Nokia. Siemens, produsen ponsel yang kini bangkrut, juga beberapa kali merilis handset serupa.
Malah, Nokia pernah punya ide kreatif. Yakni merilis ponsel di mana casingnya bisa dimasuki kertas yang didesain sesuai dengan keinginan penggunanya.
Memang saat ini, beberapa smartphone juga bisa diganti casingnya. Namun gaung fitur tersebut tidak lagi seheboh zaman dahulu.
3. Baterai Tahan Lama
Begitu banyaknya fitur dan layar besar membuat smartphone masa kini haus
baterai. Hal itu tidak terjadi pada ponsel keluaran masa lalu.
Fitur sederhana dan layar hitam putih membuat ponsel masa lalu garang dalam soal baterai. Cukup sekali isi ulang bisa bertahan sampai berhari-hari.
Philips pernah membanggakan seri Xenium yang dibekali baterai sangat tahan lama. Seri keluaran Nokia, Samsung ataupun Motorola juga rata-rata punya baterai awet.
Jadi, tidak perlu kesusahan jika charger ketinggalan. Tidak perlu juga membawa bawa power bank.
Fitur sederhana dan layar hitam putih membuat ponsel masa lalu garang dalam soal baterai. Cukup sekali isi ulang bisa bertahan sampai berhari-hari.
Philips pernah membanggakan seri Xenium yang dibekali baterai sangat tahan lama. Seri keluaran Nokia, Samsung ataupun Motorola juga rata-rata punya baterai awet.
Jadi, tidak perlu kesusahan jika charger ketinggalan. Tidak perlu juga membawa bawa power bank.
4. Snake & Space Impact
Game ponsel masa lalu jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan ponsel masa kini yang dibekali grafis maupun sistem permainan tingkat tinggi. Namun jangan salah, game masa lalu bisa juga bikin kecanduan.Sebut saja Snake atau Space Impact. Keduanya adalah game yang biasanya sudah terinstall dalam ponsel Nokia.
Dalam Snake, pemain bertugas membuat tubuh ular menjadi panjang tanpa menabrak. Space Impact menghadirkan pesawat terbang yang menembaki musuh.
Keduanya menjadi fitur yang banyak digunakan. Pada masa itu, sudah cukup menarik untuk menghabiskan waktu luang.
5. Ringtone Composer
Ponsel jadul biasanya hanya memiliki nada suara sederhana atau monoponik. Meski ala kadarnya, nada suara ini pernah menghadirkan keasyikan tersendiri.Yakni dalam fitur yang disebut sebagai ringtone composer. Dengan fitur yang satu ini, pengguna bisa membuat nada dering yang bermacam-macam.
Bahkan, ada buku yang berisi khusus cara membuat nada dering dengan irama lagu-lagu terkenal. Dulu, buku semacam ini cukup laris.
Biasanya, ringtone composer sudah ada sebagai fitur bawaan di ponsel zaman dulu. Terutama di handset-handset keluaran Nokia.
6. Tahan Banting
Tanpa dilabeli tahan banting, ponsel masa lalu biasanya punya desain yang cukup tangguh. Terjatuh berkali kalipun, si ponsel biasanya selamat.Beda dengan smartphone masa kini yang biasanya bikin cemas. Jika terjatuh ke lantai, bukan tidak mungkin layar sentuhnya yang mahal rusak.
Beda kejadiannya dengan ponsel masa lalu, sebut saja Nokia 3310. Bahkan sampai beberapa generasi dan terjatuh berkali kalipun, masih ada yang mampu bertahan hidup.
Jika bentuknya menjadi tidak karuan atau casingnya merenggang, itu hal biasa. Ada pengguna yang mengakalinya dengan memasang karet atau selotip untuk merekatkan bodi ponsel.
7. Desain Nyeleneh
Ponsel, terutama smartphone masa kini boleh dibilang punya desain
seragam. Biasanya dengan layar sentuh berukuran besar dan sedikit tombol
saja.
Beda dengan ponsel dari masa dahulu kala. Desainnya sangat beragam, malah beberapa terlihat aneh.
Terutama Nokia yang ketika itu berstatus produsen ponsel terbesar di dunia. Mereka sangat rajin merilis ponsel dengan desain nyleneh.
Tengok saja Nokia 6800 di atas. Desainnya memadukan ponsel candybar dipadukan keybard full qwerty. Unik bukan?
Beda dengan ponsel dari masa dahulu kala. Desainnya sangat beragam, malah beberapa terlihat aneh.
Terutama Nokia yang ketika itu berstatus produsen ponsel terbesar di dunia. Mereka sangat rajin merilis ponsel dengan desain nyleneh.
Tengok saja Nokia 6800 di atas. Desainnya memadukan ponsel candybar dipadukan keybard full qwerty. Unik bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar