Kamis, 05 Juli 2012

Ini Dia 10 Proyek Raksasa Pemerintah

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan buku rencana proyek kerjasama pemerintah dan swasta atau PPP Book 2012. Buku tersebut berisikan 58 proyek infrastruktur andalan pemerintah.

"Proyek tersebut diusulkan oleh kementerian dan pemerintah daerah sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana, di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7/2012).

Armida menyebutkan, 58 proyek tersebut terdiri dari 26 proyek prioritas, 29 proyek potensial, dan tiga proyek yang siap ditawarkan. Nilai total proyek mencapai US$ 51 miliar atau sekitar Rp 459 triliun.

Berikut 10 proyek prioritas pemerintah tahun 2012 yang membutuhkan modal besar:

1. Jembatan Selat Sunda




Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini terletak di Provinsi Lampung dan Banten. Panjang jembatan ini diperkirakan 27,4 km yang melintasi Selat Sunda.

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.

Diharapkan proses pembangunan proyek ini dimulai pada tahun 2012-2014, konstruksi awal pada tahun 2015 dan mulai beroperasi pada tahun 2025.

2. Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai di Riau


Jalan tol ini menghubungkan Pekanbaru dengan kota industrinya, Dumai yang menghasilkan minyak kelapa sawit, karet, dan kelapa.

Panjang jalan tol ini 135 km dengan total proyek ini sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun dengan biaya pembangunan sebesar US$ 1,7 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 97,44 juta.

Proses pembangunan diharapkan bisa mulai pada tahun ini dengan waktu pembangunan sekitar 3 tahun dari tahun 2014-2016 sehingga bisa beroperasi pada tahun 2017.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara 2x600 MW di Sumatera Selatan



Pembangunan proyek ini untuk memenuhi permintaan listrik di Jawa-Bali yang tumbuh 7,9 persen per tahun dan sebagai tambahan kapasitas 3.500 MW/tahun pada tahun 2011-2020.

Perkiraan anggaran untuk pembangunan proyek ini adalah US$ 1,6 miliar atau Rp 14,4 triliun.

Persiapan pembangunan proyek ini dilakukan pada tahun 2011-2012, pembangunan dimulai pada tahun 2014 hingga 2017 dan mulai beroperasi akhir tahun 2017.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Air Karama di Sulawesi Barat

Proyek ini menghubungkan bagian Barat dan Selatan Sulawesi Grid dengan menggunakan tenaga sungai Karama di Sulawesi Barat. Listrik yang dihasilkan sekitar 450 MW.

Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini sebesar US$ 1,33 miliar atau sekitar Rp 11,97 triliun.

Rencananya, proses pembangunan proyek ini akan dimulai tahun ini dengan awal konstruksi tahun 2014 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada akhir 2017.

5. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur


Jalan tol ini merupakan proyek konektivitas dengan negara ASEAN. Panjang jalan tol ini adalah 99,4 km.

Total investasi pembangunan proyek ini adalah US$ 1,33 miliar atau Rp 11,97 triliun dengan rincian biaya pembangunan sebesar US$ 1,2 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 133,3 juta.

Proses pembangunan jalan ini dimulai 2012 hingga 2014, konstruksi dilakukan pada tahun 2015 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada tahun 2017.

6. Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Jawa Barat



Pembangunan jalan tol ini sangat mendesak mengingat mulai berkembangnya kawasan pinggiran timur Bandung. Panjang jalan tol ini adalah 58,5 km.

Total investasi proyek ini adalah US$ 1,12 miliar atau Rp 10,08 triliun dengan rincian biaya pembangunan sebesar US$ 1,02 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 108,6 juta.

Persiapan pembangunan jalan tol ini dimulai tahun lalu hingga 2013. Diharapkan, konstruksi pembangunan dimulai pada tahun 2014 hingga 2015 sehingga bisa beroperasi pada tahun 2015 juga.

7. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara 2x400 MW di Jambi



Pembangkit listrik ini untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Sumatera yang tumbuh 10,2 persen/tahun.

Perkiraan investasi pembangunan pembangkit listrik ini sebesar US$ 1,04 miliar atau atau sekitar Rp 9,36 triliun.

Persiapan pembangunan ini dilakukan sejak tahun lalu hingga tahun ini. Diharapkan, konstruksi pembangunan bisa mulai dilakukan 2015, dan beroperasi hanya 2 tahun dari tahun 2018 hingga 2019.

8. Jalan Tol Serpong-Balaraja, Banten



Pembangunan jalan tol ini sangat dibutuhkan karena begitu cepatnya perkembangan di kawasan sekitar Tangerang. Tol baru ini akan menghubungkan tol Jakarta-Serpong dan tol Tangerang-Merak sehingga kawasan selatan Jakarta ini bisa saling terhubung.

Panjang jalan tol ini adalah 36,3 km dengan total investasi sekitar US$ 866 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun. Rinciannya, sebesar US$ 687 juta untuk pembangunan jalan tol dan US$ 179 juta untuk pembebasan lahan.

Rencananya, pada tahun 2012-2014 proses persiapan pembangunan, sementara konstruksi dimulai tahun 2015 hingga 2017, setelah itu jalan tol ini pun dapat mulai beroperasi.

9. Jalan Tol Terusan Pasteur-Ujung Berung-Cileunyi-Gedebage di Jawa Barat



Pembangunan jalan tol sepanjang 27,3 km ini guna mengurangi kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut.

Total investasi pembangunannya sebesar US$ 839,44 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun dengan rincian biaya pembangunan sebesar US$ 688 juta dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 151,4.

Persiapan pembangunan dilakukan tahun 2012-2014, konstruksi dimulai tahun 2015 hingga 2017. Setelah pembangunan rampung, jalan tol ini dapat segera beroperasi.

10. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara 1x600 MW di Sumatera Selatan


Pembangunan proyek ini untuk memenuhi permintaan listrik di Jawa-Bali yang tumbuh 7,9 persen per tahun dan sebagai tambahan kapasitas 3.500 MW/tahun pada tahun 2011-2020.

Total investasi pembangunan proyek ini sebesar US$ 780,8 juta atau sekitar Rp 7,03 triliun.

Persiapan pembangunan dilakukan sejak tahun lalu, konstruksi pembangunan dilakukan tahun 2014 hingga 2017, sehingga bisa beroperasi akhir tahun 2017.

Tidak ada komentar:

Trade traffic with me using 2leep.com system