dok. Thinkstock |
Senin biasanya menjadi hari yang dianggap paling menyebalkan dalam satu minggu, khususnya bagi pelajar dan pekerja kantoran. Tapi sepertinya istilah 'I Hate Monday' akan segera berganti, karena menurut survei, Hari Rabu-lah yang paling membuat galau.
Brand minuman Mizone bekerjasama dengan Media Wave telah melakukan survei lewat Twitter, untuk mengukur tingkat bad mood para penduduk kota besar terutama generasi muda. Media Wave mengklaim sebagai satu-satunya lembaga penelitian di Indonesia yang bisa melacak perilaku pengguna di media sosial. Menggunakan mesin yang dapat meng-capture keyword di Twitter, mereka menemukan jumlah tweet negatif (bad mood) jauh lebih banyak dibandingkan tweet yang positif (good mood) setiap harinya, terutama di hari Rabu.
"Awalnya kami mengira Senin menjadi hari paling tinggi jumlah tweet bad mood-nya. Tapi ternyata justru Rabu yang mencapai angka paling tinggi, sekitar 20 persen dibandingkan hari-hari lainnya," jelas Yose Rizal, CEO dan founder Media Wave saat konferensi pers Mizone City Project di de Luca Restaurant, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (08/02/2012).
Penelusuran dilakukan mulai 5 Desember 2011 hingga akhir Januari 2012, dengan populasi 5 juta pengguna Twitter di Indonesia. Survei difokuskan pada 9 kota besar antara lain Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Malang dan Yogyakarta.
Dari hasil pengamatan selama satu bulan lebih, diketahui ada 2,8 juta tweet galau dari 2,5 juta pengguna Twitter. Sedangkan tweet good mood hanya berjumlah 2,5 juta dari 1,9 juta username. Dan pukul 06.00 - 12.00 menjadi periode dimana orang paling banyak men-tweet hal-hal yang mengindikasikan bad mood.
"Sejak dilakukan 5 Desember tahun lalu, hasilnya konsisten. Jumlah tweet bad mood selalu lebih banyak dibandingkan good mood. Kami memilih Twitter sebagai objek penelitian karena merupakan fenomena sosial. Saat ini Twitter gaungnya lebih terdengar daripada Facebook," tutur Brand Manager Danone Aqua Danur Tejawati.
"Parah", menjadi kata yang paling sering muncul untuk menggambarkan ekspresi bad mood. Disusul malas, capek, bete, kesel, ga enak, sakit, galau, lama dan payah.
Mengapa jumlah tweet bad mood memuncak justru di hari Rabu, bukan Senin seperti yang diperkirakan sebelumnya? Menurut Psikolog DR. Rose Mini A.P., M.Psi, Rabu merupakan tengah minggu dan ketika melihat kalender, perjalanan menuju akhir pekan masih terasa panjang. Berbeda dengan Senin dimana pikiran cenderung lebih segar karena sebelumnya sudah bersantai di hari Minggu, pada Rabu, orang biasanya mencapai titik jenuh.
"Orang jadi gelisah, berpikir, bosan. Duh, masih panjang banget ya nunggu akhir pekan?" ujar wanita yang akrab disapa Romi ini.
Romi juga menuturkan, saat ini sosial media kerap dijadikan salah satu sarana untuk katarsis --upaya untuk menyalurkan emosi. Kalangan muda yang tergolong lebih ekspresif, cenderung memiliki mood yang berubah setiap 45 menit.
"Sosial media kerap jadi pilihan karena mereka mengharapkan adanya perhatian dari para follower-nya yang nantinya terkait dengan pengakuan sosial dan eksistensi diri," tambah Romi.
Jadi, setujukah Anda dengan hasil survei di atas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar