Mana yang lebih baik, sedikit atau banyak bicara? Bagaimana
cara berkomunikasi lebih menyenangkan kepada pembeli di toko? Sejauh mana kita
perlu berbicara, apakah perlu atau tidak kita berbicara terlalu banyak mengenai
berbagai topik dengan pembeli di toko yang kamu miliki?
Ada pembeli yang senang ketika pemilik tokonya banyak bicara. Namun Ada juga pembeli yang lebih suka jika sang pemilik toko tidak banyak bicara. Lalu, bagaimana cara menyikapinya?
Pertama, kenali kondisi pembeli. Apakah ia tipe pembeli yang senang diajak banyak bicara atau sebaliknya. Caranya? Sapalah dengan ramah pembeli tersebut. Lihatlah reaksinya, apakah pembeli nampak senang dengan sapaan Anda yang ramah itu, atau biasa-biasa saja.
Jika wajahnya nampak biasa-biasa saja atau bahkan dalam kondisi terburu-buru, ini pertanda bahwa sang pembeli sedang dalam kondisi tidak ingin banyak bicara. Untuk menghadapi pembeli yang sedang tidak ingin banyak bicara, Anda sebaiknya tidak banyak bicara, tetapi tetap tersenyum tulus. Karena tersenyum tulus ini memberikan banyak arti, khususnya mengajak sang pembeli untuk merasakan keramahan Anda yang sepenuh hati.
Lalu bagaimana jika sang pembeli nampak senang dengan sapaan Anda yang ramah? Ini berarti Anda bisa melanjutkan obrolan Anda ke tahap kedua.
Tahap kedua, bicarakan hal yang berhubungan dengan ‘barang’ yang dibutuhkan pembeli tersebut. Anda bisa membicarakan manfaat ‘barang’ yang akan dibeli pembeli tersebut berikut pengalaman orang lain yang telah membelinya. Jika Anda juga pernah menggunakan alat tersebut, ceritakanlah. Karena pengalaman Anda menambah informasi sekaligus keyakinan pembeli akan manfaatnya. Jangan lupa berbagi tips berkaitan dengan barang tersebut.
Ketiga, selalu ucapkan terima kasih dengan tulus pada setiap pembeli. Ucapan terima kasih yang tulus ini adalah jembatan Anda dalam membina hubungan yang baik dengan pembeli sekaligus memberikan pelayanan yang terbaik, penuh ketulusan.
Selamat melangkah, ya!
http://female.kompas.com